Sejarah Hari Buruh Di Indonesia

Sejarah Hari Buruh Di Indonesia

Di banyak negara di dunia, 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional, atau Hari Buruh. Di Indonesia, Hari Buruh termasuk dalam hari libur nasional dan rutin diperingati setiap tahun. Tetapi, bagaimana sejarah Hari Buruh di Indonesia?

 

Mungkin Anda masih ingat tentang aksi mogok kerja para pekerja yang terjadi di lapangan Haymarket, Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) pada April 1886. Pada peristiwa itu ratusan ribu pekerja turun ke jalan untuk berdemonstrasi untuk menuntut pemberlakuan kebijakan delapan kerja sehari. 

 

Hari Buruh atau Mayday di Indonesia ternyata memiliki sejarah yang cukup kelam. Hari Buruh lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja, untuk mendapatkan hak-hak industrial dalam meraih kendali perekonomiannya. 

Baca Juga: 8 Fakta tentang Hari Pahlawan yang Jarang Diketahui

Pra Kemerdekaan

Di Indonesia berdasarkan sejarahnya, Hari Buruh diperingati bahkan sebelum masa kemerdekaan. Ratusan anggota Serikat Buruh “Kung Tang Hwee Koan” (serikat buruh bermarkas di Shanghai, tapi memiliki ratusan anggota di Surabaya) menggelar peringatan Hari Buruh di Surabaya pada tanggal 1 Mei 1918. 

 

Perayaan 1 Mei 1918 di Surabaya tersebut, kemudian tercatat sejarah sebagai peringatan Hari Buruh pertama kali. Beberapa sumber menyebutkan bahwa peringatan tersebut juga merupakan yang pertama di Asia. 

 

Pasca Kemerdekaan

Hari Buruh kembali dirayakan setelah kemerdekaan, yaitu pada tanggal 1 Mei 1946, sejarah Hari Buruh mencatat Kabinet Sjahrir memperbolehkan peringatan ini, bahkan justru menganjurkannya. Tertulis dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 mengatur tentang buruh yang tidak boleh bekerja, Undang-Undang tersebut juga mengatur pelindungan anak dan hak perempuan sebagai pekerja. 

 

Setelah itu, pada 19 Mei 1948 ribuan petani dan buruh mogok untuk menuntut pembayaran upah yang telah tertunda. Peringatan ini juga memicu aksi-aksi lain. Kasus pemogokan buruh berhenti setelah Perdana Menteri Mohammad Hatta mengadakan pertemuan dengan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) pada 14 Juli 1948. 

 

Dua tahun setelahnya buruh kembali menuntut haknya, yaitu Tunjangan Hari Raya (THR). Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Kekuasaan Militer Pusat Nomor 1 Tahun 1951, yang menjadi awal keterlibatan militer dalam isu perburuhan. 

Baca Juga: Makna Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Masa Orde Baru

Peringatan Hari Buruh sempat dilarang selama masa Orde Baru dari presiden kedua Indonesia saat itu, yaitu Suharto. Peringatan ini dilarang  karena ketakutan pemerintah terhadap hubungan antara buruh dan komunisme. Selama masa kepresidenannya, rapat umum, pertemuan publik besar-besaran, serta peringatan Hari Buruh semuanya dilarang. 

 

Saat massa memaksa Presiden Suharto untuk mengundurkan diri pada tahun 1998, pekerja sekali lagi mulai menghormati Hari Buruh. Sedangkan pada tahun-tahun berikutnya gerakan buruh tumbuh lebih besar dan lebih kuat, berkumpul secara massal di kota-kota besar Indonesia untuk demonstrasi pada tanggal 1 Mei. Demonstrasi dilakukan untuk menuntut upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Seperti yang dilakukan pekerja tahun 2013 saat 135.000 pekerja turun ke jalan-jalan di Jakarta. 

 

Hari Buruh sebelumnya bukan hari libur nasional. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  akhirnya menyatakan 1 Mei sebagai hari libur bagi para pekerja pada  tahun 2014, untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Namun ternyata kenyataannya sangat berbeda, Hari Buruh banyak digunakan pekerja untuk melakukan protes ke jalan-jalan.

 

Kini tanggal 1 Mei menjadi ajang bagi pekerja untuk menuntut hak-haknya, mulai dari penundaan gaji, hak cuti haid atau cuti hamil, hingga Tunjangan Hari Raya (THR). Setiap tahunnya peringatan Hari Buruh selalu ramai karena diikuti oleh pekerja dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Maknai Hari Sumpah Pemuda dengan Aktivitas Ini

Sumber : https://blogs.transparent.com/indonesian/labor-day-in-indonesia/#:~:text=In%20many%20countries%20around%20the,Indonesian%2C%20it’s%20called%20Hari%20Buruh.&text=People%20in%20Indonesia%20began%20commemorating,the%20country’s%20second%20president%2C%20Suharto.

https://historia.id/politik/articles/jejak-buruh-di-awal-mei-von2D

https://www.indonesia-investments.com/news/todays-headlines/celebrations-demonstrations-international-workers-day-in-indonesia/item8771

https://www.tagar.id/sejarah-peringatan-hari-buruh-di-indonesia

Penulis: Rahmawati Ira