Dengan cloud, perusahaan Anda tidak perlu melakukan investasi besar-besaran di perangkat keras atau staf IT. Cloud memungkinkan perusahaan dapat berlangganan ke sumber daya komputasi yang mereka butuhkan, mengaksesnya secara fleksibel dan hanya membayar apa yang mereka gunakan.
Apa Itu Cloud Computing?
Cloud computing dapat digambarkan sebagai infrastruktur perangkat lunak berbasis aplikasi yang memberikan layanan host yang dapat diakses melalui internet karena dioperasikan melalui cloud. Layanan ini sendiri berupa server, database, software, jaringan, analitik dan fungsi komputasi lainnya.
Cara Kerja Cloud Computing
Cloud computing terjadi ketika proses komputer dilakukan dari jarak jauh. Untuk memahami cara kerja cloud computing, OpenCloud telah membaginya dalam dua komponen yaitu front-end dan backend. Kedua komponen tersebut dihubungkan oleh internet.
1. Front-End
Front-end merupakan bagian yang berinteraksi dengan pengguna atau klien. Agar pelanggan dapat mengakses layanan ini dibutuhkan aplikasi baik secara online maupun melalui program khusus.
2. Back-End
Back-End merupakan infrastruktur komputer yang dimiliki oleh provider seperti komputer, server, sistem operasi dan perangkat penyimpanan.
Semua komponen ini dikelola oleh server pusat. Server pusat yang memastikan semua berjalan sesuai dengan protokol. Hal ini dilakukan dengan bantuan software Middleware, yang juga memungkinkan komputer jaringan untuk saling berkomunikasi.
Teknik virtualisasi server dilakukan untuk mengurangi kebutuhan mesin fisik dan juga meningkatkan output dari masing-masing server.
Baca Juga: 5 Cara Supaya Cloud dan Data Center Bisa Sinkron
Jenis Layanan Cloud Computing
Ketika Anda telah mengetahui cara kerja cloud computing, kini saatnya untuk mengetahui apa saja layanan cloud. Ada 3 layanan cloud computing dengan sistem kerjanya yang berbeda-beda, yaitu:
1. SaaS (Software-as-a-Service)
Merupakan perangkat lunak yang di-hosting pada server jarak jauh dan user dapat mengaksesnya di mana saja melalui browser web maupun API. Sebagian besar aplikasi SaaS dijalankan langsung melalui browser web, sehingga Anda tidak perlu mengunduh ataupun menginstallnya.
SaaS sangat cocok digunakan untuk Startup ataupun perusahaan yang meluncurkan e-commerce, proyek jangka pendek yang membutuhkan layanan cepat, dan aplikasi yang tidak sering dibutuhkan ataupun aplikasi yang membutuhkan akses web.
2. PaaS (Platform-as-a-Service)
Merupakan lingkungan pengembangan aplikasi berbasis cloud yang menyediakan segala kebutuhan developer untuk membangun dan menggunakan aplikasi.
Dengan menggunakan PaaS teknologi dibangun secara tervisualisasi, sehingga sumber daya dapat dengan mudah ditingkatkan atau diturunkan seiring perubahan bisnis Anda.
3. IaaS (Infrastructure-as-a-Service)
Memungkinkan Anda untuk menyewa sumber daya komputasi seperti server, jaringan, penyimpangan, dan sistem operasi berdasarkan biaya per penggunaan.
Ketika Anda menggunakan layanan ini, Anda masih bisa mengakses server dan penyimpanan secara langsung, namun semuanya diserahkan melalui pusat data virtual di cloud.
Baca Juga: Permudah Cloud Hosting dengan OpenCloud
Karakteristik Cloud Computing
Hampir semua orang menggunakan cloud, tetapi tidak semua orang menggunakan tipe cloud yang sama. Ada tiga jenis model cloud: publik, pribadi, dan hybrid. Untuk membantu menentukan cloud mana yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, berikut ini eksplorasi model tersebut:
1. Public Cloud
Public cloud merupakan yang paling banyak digunakan dan sangat populer sebab menawarkan pilihan yang luas dalam hal solusi dan sumber daya komputasi untuk mengatasi kebutuhan di semua tingkat perusahaan.
Model cloud yang satu ini merupakan layanan cloud yang biasa kita gunakan sehari-hari. Anda bisa memilih layanan yang ditawarkan seperti email, aplikasi, penyimpanan hingga platform OS tingkat perusahaan atau infrastruktur yang digunakan untuk pengembangan dan pengujian perangkat lunak. Contoh dari cloud publik ini seperti Amazon Web Service, Microsoft Azure, dan OpenCloud.
2. Private Cloud
Didedikasikan khusus digunakan oleh satu perusahaan, Anda bisa menikmati layanan cloud dengan tingkat keamanan dan privasi yang lebih tinggi. Dengan menggunakan model cloud ini, Anda dapat membangun cloud pribadi di dalam pusat data sendiri atau bisa juga memilih di-host oleh vendor.
Sumber daya terisolasi dan dikirimkan melalui jaringan pribadi yang aman dengan perlindungan firewall. Contoh dari layanan ini berupa Saas untuk sharepoint, mail server ataupun aplikasi web internal.
3. Hybrid Cloud
Cloud hybrid adalah kombinasi dari cloud publik, private cloud, dan infrastruktur tradisional. Gabungan ini merupakan perkembangan baru di dunia komputasi, sehingga tidak semua perusahaan yang menggunakan layanan private cloud dan publik memiliki cloud hybrid.
Cloud ini memungkinkan Anda menyimpan informasi sensitif di pusat data tradisional atau cloud pribadi, sambil mengambil keuntungan dari sumber daya cloud publik. Strategi cloud hybrid memberi fleksibilitas perusahaan dengan memindahkan beban kerja mereka ke cloud. Arsitekturnya terdiri dari Iaas, pembangunan cloud baik on premise maupun private cloud yang di-hosting, dan konektivitas WAN.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Itulah ulasan OpenCloud Blog mengenai cara kerja cloud computing mulai dari pengertian, jenis layanan, alur kerja, hingga karakteristiknya. Semoga artikel di atas dapat menambah pengetahuan Anda, ya. Segera kunjungi situs web OpenCloud untuk informasi lebih lanjut.
Sumber:
- https://www.makeuseof.com/tag/what-is-cloud-computing/
- https://data-flair.training/blogs/how-cloud-computing-works/
- https://www.fastmetrics.com/blog/tech/what-is-cloud-computing/
(AN)