Seberapa sering Anda mendengar istilah ERP? Mungkin, belum banyak yang tahu mengenai istilah ini, terlebih mereka yang tidak bekerja di bidangnya. Namun jangan khawatir, OpenCloud Blog akan mengulas tuntas mengenai istilah yang satu ini. Yuk, simak!
1. Pengertian ERP

ERP merupakan kependekan dari Enterprise Resource Planning. Sebutan ini ditujukan pada serangkaian perangkat lunak yang digunakan organisasi serta perusahaan untuk mengatur aktivitas bisnis hariannya.
Aktivitas yang dimaksud melingkupi akuntansi, procurement, manajemen proyek, manajemen risiko dan pemenuhan, serta operasi supply chain.
Dalam rangkaian perangkat lunak ini, Anda juga dapat menemukan fungsi manajemen performa perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam hal perencanaan, budgeting, prediksi, dan pelaporan atas hasil-hasil finansial dari perusahaan itu sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Memaksimalkan SAP HANA sebagai Solusi IT
Jika digambarkan, sistem-sistem yang terdapat dalam perangkat lunak ini saling berkaitan, melakukan analisis terhadap hampir keseluruhan proses dalam kegiatan bisnis, dan memungkinkan data-data yang ada untuk mengalir dalam jalinannya.
2. Sejarah Munculnya ERP

Berawal sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1913. Kala itu, seorang ahli teknik bernama Ford Whitman Harris menciptakan model dari sebuah alat yang kini dikenal sebagai Economic Order Quantity (EOQ), sebuah sistem penjadwalan produksi yang berbasis kertas.
Alat tersebut begitu populer, hingga pada 1964, Toolmaker Black and Decker menjadi perusahaan pertama yang menjadikannya tidak hanya berbasis kertas, melainkan lewat komputer.
Baca Juga: Simak Di Sini 7 Tips Lulus Uji Sertifikasi SAP!
Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai Material Requirements Planning (MRP) dan menggeser EOQ berbasis kertas. MRP II diciptakan pada 1983 dan menghadirkan modul-modul di dalamnya sebagai kunci serta menjanjikan efisiensi serta integrasi sekaligus bersifat ramah lingkungan.
Dengan teknologi ilmu komputer yang berkembang pesat pada 1970-an hingga 1980-an, banyak konsep serupa MRP yang dikembangkan. Hingga akhirnya, pada 1990, dikenalah sebutan Enterprise Resource Planning (ERP).
3. Cara Kerja Sistem ERP

Sistem ERP didesain dengan memiliki database yang akan dapat menyediakan informasi bisnis dalam perusahaan yang menggunakannya. ERP akan membangun informasi yang ada dengan analisisnya terhadap proses-proses bisnis yang dijalankan dari tiap-tiap departemen dalam perusahaan, misalnya finansial, hubungan masyarakat, teknik, pemasaran, operasi, dan lainnya.
ERP tidak hanya menghubungkan sistem satu dan yang lainnya, melainkan juga individu-individu yang menggunakannya. ERP mampu mewujudkan adanya integrasi atas tenaga kerja, proses, serta teknologi yang ada dalam perusahaan.
Baca Juga: Mau Tahu Sejarah Singkat SAP? Simak Pembahasannya di Sini!
Prinsip kunci yang dimiliki ERP ialah sistem pengumpulan data secara sentral untuk dibagikan secara luas. Dalam kegiatan bisnis, menggunakan sejumlah database dengan inventaris atas begitu banyak data dirasa akan sangat merepotkan.
Oleh karena itu, ERP bertujuan untuk menciptakan keteraturan. Keteraturan tersebut bertujuan agar seluruh pengguna, mulai dari CEO hingga juru tulis account payable, dapat membuat, menyimpan, dan menggunakan data yang sama yang dihimpun dari segala proses dalam perusahaan.
Karena informasi yang berada di dalamnya penting, tentu saja ERP dilengkapi dengan fasilitas yang menjamin keamanannya. Dengan demikian, setiap individu dalam perusahaan pasti akan menggunakan data terkini yang lengkap dan terjamin kebenarannya.
Saat ini, sistem ERP begitu penting dirasakan bagi proses manajemen dalam ribuan perusahaan besar maupun kecil.
4. Memberi Dampak Positif

Kehadiran ERP membawa dampak-dampak positif bagi dunia bisnis. Apa saja dampak positif ERP tersebut?
- Pertama, adanya ide-ide baru bagi bisnis yang didapatkan dari informasi yang dikumpulkan secara real-time.
- Kedua, biaya operasional serta biaya manajemen lebih minim yang tentu menguntungkan perusahaan.
- Ketiga, peningkatan efisiensi lewat UX.
- Keempat, semakin minimnya risiko karena adanya integritas data dan kontrol atas finansial yang lebih baik. Selain itu, tentunya masih banyak lagi.
Sumber:
- https://www.oracle.com/applications/erp/what-is-erp.html/
(ED)