Perbedaan Hosting dan Cloud Hosting

Perbedaan Hosting dan Cloud Hosting

Di zaman serba online seperti sekarang, memiliki website adalah hal penting untuk bisnis Anda. Agar website Anda bisa muncul di internet, Anda memerlukan hosting. Saat ini ada dua jenis hosting yang biasa digunakan, yakni web hosting dan cloud hosting. Apa saja perbedaan hosting dan cloud hosting?

Definisi Hosting dan Cloud Hosting

Foto: Freepik.com

Sebelum membandingkan keduanya, mari pahami dulu pengertian hosting dan cloud hosting.

Hosting

Hosting yang dimaksud di sini adalah hosting tradisional atau web hosting. Web hosting adalah layanan untuk menyimpan file-file situs di server nyata. Ketika pengguna datang ke website Anda, browser akan mengunduh dokumen-dokumen tersebut dari web host server dan menampilkannya kepada pengguna.

Web hosting dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni shared hosting dan dedicated hosting.

  • Shared hosting

Di shared hosting, klien membayar untuk sejumlah ruang penyimpanan di dalam satu server. Lalu, seperti namanya, sumber daya server dibagi alias digunakan secara serentak oleh beberapa website.

Shared hosting efisien secara biaya dan klien tidak perlu repot melakukan pemeliharaan karena penyedia jasa hosting yang bertanggung jawab mengatur, memelihara, dan memperbarui unit. Karena itu, shared hosting umum digunakan di bisnis berskala kecil dan menengah.

  • Dedicated hosting

Berbeda dengan shared hosting, dedicated hosting berarti pemilik situs membayar untuk memegang kendali penuh atas satu atau lebih server. Sumber daya seperti bandwidth, CPU, RAM, dan drive space tidak dibagi dengan website lain.

Tentu saja biayanya akan lebih mahal dan klien harus melakukan pemeliharaan sendiri. Namun, bagi website yang sangat sibuk, hasilnya sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Baca Juga: Mengapa Website Anda Harus Dipasang Hosting?

Cloud hosting

Bayangkan cloud seperti sebuah mesin komputasi yang memiliki ruang penyimpanan dan tenaga pemrosesan yang sangat besar. Nah, di cloud hosting, file-file website akan disimpan dalam server virtual. Data disimpan di beberapa server terkoneksi dan bisa diakses secara jarak jauh dari mana saja lewat internet. 

Berbeda dengan web hosting, Anda tidak perlu membayar ruang penyimpanan yang sudah tetap di server, melainkan hanya membayar sumber daya yang Anda pakai saat ini. 

Selain itu, perusahaan cloud hosting memberikan layanan IaaS (Infrastructure-as-a-Service). Artinya, merekalah yang menyediakan, menjalankan, dan memelihara semua perangkat keras yang diperlukan. Jadi, klien tinggal membayar sumber daya yang digunakan, seperti kita membayar tagihan listrik. 

Baca Juga: 7 Faktor Pertimbangan dalam Memilih Cloud Hosting 

Perbedaan Hosting dan Cloud Hosting

Foto: Freepik.com

Setelah memahami arti hosting dan cloud hosting, mari kita bandingkan keduanya dari beberapa faktor: 

1. Kebaruan

Dibanding web hosting yang sudah ada selama puluhan tahun, cloud hosting adalah teknologi yang relatif baru. Banyak orang yang sudah berpengalaman dengan web hosting dan memahami fungsinya mungkin enggan beralih ke cloud hosting.

2. Sumber Daya

Dalam kebanyakan kasus, perusahaan yang menyediakan jasa web hosting memberikan layanan tambahan. Misalnya backup otomatis, pendaftaran domain secara gratis, dan masih banyak lagi. Hal ini memungkinkan pengusaha internet baru untuk mendapatkan fitur tambahan yang diperlukan website-nya dan meluncurkan sumber daya web-nya sesegera mungkin.

Sementara itu, cloud hosting memberikan klien root access ke panel kendali dan memberikan bantuan jika pemulihan bencana diperlukan. Jika terjadi error, Anda bisa berganti ke server lain dan melanjutkan pekerjaan.

3. Server

Web hosting dan cloud hosting dapat dibedakan berdasarkan keberadaan dan jumlah server. Untuk hosting tradisional, pengguna terbatas pada kendala fisik server yang menjadi rumah website

Sementara itu, pada cloud hosting, ada konfigurasi unik yang memungkinkan Anda menarik data dari jaringan beberapa server. Ini seperti cloud (berbagai server jarak jauh) yang memasuki jaringan dasar server fisik sebenarnya untuk mengakses data yang tersimpan. Jadi, jika web hosting menggunakan server nyata, cloud hosting memakai server virtual. 

Dari sisi jumlah server, pada web hosting, data dan file Anda disimpan di server tunggal. Ketika pengunjung membuka situs Anda, file-file tersebut ditarik dari server tunggal dan ditampilkan pada pengguna. Sedangkan pada cloud hosting, sumber daya website Anda tersebar di beberapa server virtual dan bisa diperoleh secara efisien kapanpun diperlukan.

4. Skalabilitas

Seiring waktu, bisnis Anda mungkin akan mengalami perubahan ukuran atau skala (membesar atau mengecil). Saat Anda menggunakan web hosting, ketika sumber daya tidak cukup, Anda punya dua pilihan, yakni mengubah paket yang Anda gunakan atau mengganti penyedia jasa hosting. Anda harus membayar untuk sejumlah ruang penyimpanan dan kapasitas pemrosesan di awal pemesanan. 

Cloud hosting yang sering disebut on-demand hosting lebih fleksibel. Anda tidak perlu me-restart server, mengubah skala website pun bisa dilakukan kapan saja. Distribusi sumber daya dijalankan dengan segera dan tidak perlu menunggu seperti di web hosting

Cloud hosting juga membebaskan Anda dari keharusan berinvestasi pada perangkat keras server in-house seperti pada dedicated hosting. Sistem pembayaran yang fleksibel memungkinkan Anda agar tidak membayar berlebihan demi membebaskan ruang penyimpanan yang tidak perlu. 

Di cloud, Anda bisa menghubungkan sumber daya tambahan yang Anda butuhkan, baik RAM maupun bandwidth jaringan, cukup dengan beberapa klik. Jadi, kapanpun Anda membutuhkannya dan seberapa banyak pun sumber daya yang Anda inginkan, Anda cukup membayar yang Anda benar-benar gunakan.

Baca Juga: Apa Itu Cloud Security? 

5. Stabilitas

Web hosting, terutama shared hosting, memiliki kekurangan jika ada lonjakan traffic. Karena sumber daya dari satu server dibagi dengan sejumlah website, lonjakan traffic ke website lain dapat mengurangi performa website Anda. Begitupun jika ada kenaikan traffic ke website Anda sendiri. Page loading di website Anda bisa jadi lambat.

Jika Anda punya traffic yang sudah bisa diprediksi, web hosting cocok Anda gunakan. Namun, jika traffic meningkat dengan cepat dan mendadak, misalnya karena ada peluncuran produk atau fitur baru di website Anda, ruang penyimpanan yang saat ini Anda miliki akan menjadi pembatas. Akibatnya, Anda perlu membeli ruang server tambahan untuk menambah kapasitas penyimpanan dan tenaga pemrosesan. Tetapi traffic kembali normal, Anda jadi harus membayar sumber daya yang tidak Anda gunakan. 

Dengan cloud hosting, beban terseimbangkan di kumpulan beberapa server. Informasi dan aplikasi yang terkandung dalam serverserver tersebut dipantulkan ke seluruh kumpulan server. Jadi, jika satu server rusak atau down, tidak ada informasi yang hilang dan tidak terjadi downtime. Masalah dengan website lain pun tidak memengaruhi bandwidth atau performa, sehingga cloud hosting jauh lebih fleksibel dan tahan banting.

Jika website mengalami kenaikan atau penurunan traffic, skala server cloud akan naik atau turun secara otomatis. Anda bisa secara langsung merespons perubahan beban dan menghindari kegagalan server. Jadi, tidak perlu secara manual menambah atau mengurangi ruang server seperti di shared hosting. 

6. Keamanan

Pada shared hosting, pelanggaran keamanan dan masalah performa di situs lain bisa mengganggu website Anda juga. Selain itu, jika server mengalami masalah teknis, semua situs yang berada di server tersebut akan terdampak. 

Bagaimanapun, penyedia web hosting yang dapat diandalkan melindungi server Anda dari aktivitas berbahaya. Website Anda terlindungi dari pembajakan data sehingga informasi pengguna aman. Langkah keamanan yang dilakukan di antaranya pemindaian virus pada program secara otomatis, sertifikat SSL, beragam plug in, serta perlindungan dari spam dan virus. 

Meski penyedia web hosting dapat diandalkan, cloud hosting tetap lebih aman dalam menyimpan data. Metode keamanan tadi dilengkapi dengan kemampuan memasang firewall aplikasi web, yakni sistem pengawasan yang canggih.

7. Biaya

Biaya dapat bervariasi tergantung penyedia jasa. Bagaimanapun, kalau Anda membeli layanan web hosting, Anda harus membayar sumber daya yang tetap. Sementara itu pada cloud hosting, Anda hanya membayar sumber daya yang digunakan. Mana yang lebih menguntungkan tergantung pada kebutuhan Anda.

Kesimpulan

Foto: Freepik.com

Web hosting, terutama shared hosting, memberikan kenyamanan dan solusi hosting bagi pemula. Banyak pengguna tidak mengalami masalah. Web hosting ideal jika Anda merencanakan pertumbuhan yang stabil tanpa lonjakan cepat dan tarif paket.

Namun, kalau Anda mencari solusi hosting berbiaya rendah, fleksibel, dan mudah diubah skalanya, mungkin ini waktunya Anda pindah ke cloud hosting Indonesia. Layanan ini cocok untuk bisnis yang berkembang secara dinamis dan ingin memperoleh fleksibilitas.

Baca Juga: Mitos Cloud Computing yang Harus Anda Tahu

Itulah perbedaan hosting dan cloud hosting. Jangan lupa pelajari dulu penawaran perusahaan hosting dan bandingkan dengan kebutuhan Anda. 

OpenCloud, misalnya, bisa jadi perusahaan cloud hosting Indonesia yang bisa Anda andalkan. Dapatkan segala kelebihan cloud hosting di atas dengan mempercayakan website Anda kepada kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di sini.

Foto Utama: Freepik.com

Sumber:

  • https://cloudacademy.com/blog/webhosting-vs-cloudhosting-whats-the-difference/
  • https://www.alibabacloud.com/blog/the-difference-between-cloudhosting-and-webhosting_597022
  • https://www.opusinteractive.com/cloudhosting-vs-traditional-hosting/