Apa itu Cloud Firestore?

Apa itu Cloud Firestore?

Database menjadi solusi popular atas kebutuhan digital perusahaan modern, pemilik bisnis, dan developer karena tingkat kegunaan yang ditawarkan. Manfaatnya bisa berupa biaya perawatan yang lebih rendah, skalabilitas yang mengesankan, dan masih banyak manfaat lainnya.

Database seperti Amazon DynamoDB dan Reddish adalah dua pemain terkenal di pasar. Google juga memiliki firebase yang menawarkan dua layanan database yakni Real-time Database dan Cloud Firestore. Cloud Firestore adalah produk terbaru dengan banyak fungsi, tingkat kinerja tinggi, dan skalabilitas yang fleksibel.

Cloud Firestore adalah Database NoSQL Baru

Cloud Firestore
Foto: Freepik

Aplikasi dan web developer saat ini membutuhkan penyimpanan data berbasis cloud. Hal ini dikarenakan para pengguna ingin bisa membagikan file dengan orang lain atau menyinkronkan pekerjaan di beberapa perangkat.

Memiliki server sendiri untuk melakukan hal itu dapat memakan waktu cukup lama dan membutuhkan banyak biaya.

Belum lagi aspek lain seperti keamanan, pemeliharaan teknis, dan ekspansi saat bisnis berkembang. Real-time Database sendiri telah digunakan oleh ratusan ribu developer hingga hari ini.

Dari data tersebut, dapat terlihat pola pengguna yang bisa digunakan untuk mengembangkan layanan firebase ke tahap yang lebih maju, menghasilkan Cloud Firestore.

Pada dasarnya, Cloud Firestore adalah gabungan dari semua fungsi yang dicari oleh orang-orang yang membutuhkan database dalam project aplikasi mereka. Cloud Firestore adalah database NoSQL fully-managed untuk pengembangan aplikasi web dan mobile

Baca Juga: Ini 6 Alasan Kenapa Anda Harus Migrasi ke Cloud Hosting

Kelebihan dari Cloud Firestore

Firebase terbaru dari Google ini menawarkan dukungan offline penuh agar software tetap berfungsi tanpa koneksi internet, tingkat keamanan yang lebih baik, pembaruan yang real-time memungkinkan sinkronisasi otomatis.

1. Penyimpanan data fleksibel

Pengorganisasian data di Cloud Firestore adalah terbilang cukup mudah. Pengguna dapat membuat dokumen yang dikelompokkan ke dalam collection dan sub-collection. Setiap dokumen dapat memiliki objek yang berbeda di dalamnya, memungkinkan pengelolaan data dengan cara yang fleksibel dan terkalahkan.

2. Skalabilitas ekstrem

Cloud Firestore dapat diskalakan dengan segala cara, jadi tidak perlu khawatir ketika bisnis berkembang pesat. Tidak masalah jika beroperasi dalam satu negara atau secara global, karena bisa mengandalkan skalabilitas otomatis multi-regional dan tetap menjaga konsistensi data.

3. Penggunaan collection dan dokumen dalam melakukan query data dan strukturisasi

Di Cloud Firestore, dapat dilakukan untuk satu dokumen atau semua collection, tergantung pada kebutuhan saat itu. Query skala menggunakan set hasil, bukan set data, sehingga didapat kinerja yang sama saat mengambil 1 hasil dari 100 collection, atau 10.000.000 collection.

4. Akses aplikasi offline

Cloud Firestore dapat digunakan dalam mode offline di Android, web, dan iOS dengan lancar. Hanya perlu mengaktifkan fitur akses data offline melalui database pada perangkat.

5. Update secara real-time

Database pada Android, iOS, dan Javascript terus dilakukan sinkronisasi. Fitur ini mempermudah dalam membangun aplikasi reaktif yang secara otomatis melakukan sinkronisasi data di seluruh perangkat terhubung.

6. Membangun aplikasi tanpa server sesungguhnya

Cloud Firestore pada Android, iOS, dan web dikirimkan beserta serangkaian aturan keamanan yang komprehensif, sehingga mengakses database tidak perlu membuat server sendiri. Cloud Firestore juga dapat diakses dengan library klien tradisional, seperti Node, Python, Go, dan Java).

Biaya yang ditawarkan Google untuk layanan ini didasarkan pada beberapa aspek perhitungan seperti jumlah pemrosesan data, network bandwidth, dan kapasitas penyimpanan data yang digunakan.

Baca Juga: 5 Persiapan yang Harus Dilakukan Saat Migrasi Cloud Hosting

Cloud Firestore vs Real-time Database

Alasan Kenapa Harus Migrasi ke Cloud Hosting
Foto: Freepik

Selain Cloud Firestore, Google juga mengeluarkan firebase Bernama Real-time Database. Keduanya memiliki kesamaan dengan beberapa perbedaan dan dapat diterapkan pada jenis kebutuhan serta tujuan bisnis yang berbeda.

Berikut ini adalah perbedaan yang bisa digunakan sebagai perbandingan antara dua produk keluaran Google tersebut.

Real-time Database

  1. Produk pertama dari Google.
  2. Masih relevan dan digunakan di banyak produk
  3. Direkomendasikan untuk perusahaan dengan layanan database sederhana (sinkronisasi dasar, ruang penyimpanan kecil, dan organisasi non-kompleks).
  4. Cocok bagi perusahaan yang tidak membutuhkan lebih dari satu database
  5.  Penggunaan offline hanya tersedia untuk Android dan iOS.
  6. Keterbatasan database menyesuaikan dengan ketersediaan di zona suatu region
  7. Data kompleks lebih sulit disusun dalam skala besar.
  8.  Biaya yang dikeluarkan untuk bandwidth dan penyimpanan terbilang mahal.

Cloud Firestore

  1. Cocok digunakan ketika membutuhkan penyimpanan dengan kapasitas terabyte
  2. Direkomendasikan untuk penggunaan dengan database kompleks dan organisasi dokumen kompleks.
  3. Skalabilitas jauh lebih canggih
  4. Multi-regional support tersedia
  5.  Bisa digunakan offline pada Android, iOS, dan aplikasi web.
  6. Harga lebih efesien

Referensi: