Apa yang Harus Dilakukan Jika Data Pribadi Bocor?

Apa yang Harus Dilakukan Jika Data Pribadi Bocor?

Di zaman serba digital seperti sekarang, Anda perlu sangat berhati-hati menjaga data pribadi. Sebab, jika data pribadi bocor dan jatuh ke tangan orang yang berniat jahat, hal ini bisa merugikan Anda, bahkan juga bisa mengancam nyawa.

Data pribadi adalah data yang memuat informasi pribadi. Misalnya, data kependudukan, alamat, identitas diri dan keluarga, rekening bank, hingga data-data kenegaraan. Data pribadi memiliki kedudukan yang tinggi bagi tiap individu dan wajib dijaga se-private mungkin. Sebab, jika tersebar, dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Di Indonesia, masih banyak orang yang belum menyadari apa saja hak mereka sebagai pemilik data. Baik pemilik maupun pengelola datanya. 

Jika informasi pribadi Anda telah disusupi dan Anda mengalami pelanggaran data, Anda bisa mengalami risiko pencurian identitas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Karena itu, penting untuk mempelajari apa yang harus dilakukan setelah pelanggaran ini terjadi.

Bila Anda mengetahui bahwa perusahaan tempat Anda berbisnis atau layanan online yang Anda gunakan mengalami pelanggaran data, berikut beberapa langkah yang harus segera dilakukan:

1. Ubah Kata Sandi/PIN Anda 

data pribadi bocor ubah pinFoto: Freepik.com

Setelah mengetahui data Anda bocor, sangat penting untuk mengubah kata sandi/PIN Anda sesegera mungkin. Ubah menjadi sesuatu yang kuat, aman, dan unik yang berbeda jauh dengan kata sandi/PIN sebelumnya. Jangan gunakan kata sandi yang sama/mirip dengan akun lain yang Anda miliki. Anda harus memiliki beberapa kata sandi, bukan hanya satu. 

Secara umum, sandi yang kuat setidaknya terdiri dari delapan karakter dengan campuran huruf, angka, dan simbol. Pertimbangkan menggunakan pengelola kata sandi untuk membantu menghasilkan dan melacak kata sandi Anda.

Tips!

Untuk mengurangi risiko kebocoran data, ubah kata sandi Anda secara berkala.

Baca juga: Apa Perbedaan Webhook dan API?  

2. Mendaftar untuk Otentikasi Dua Faktor

Selain mengubah kata sandi Anda, daftarlah untuk otentikasi dua faktor (juga dikenal sebagai “2FA” atau “verifikasi dua langkah”) jika memungkinkan. 

Ini adalah lapisan keamanan tambahan untuk login ke akun Anda. Banyak layanan seperti Gmail dan Facebook sekarang sudah menggunakannya. 

Dengan otentikasi dua faktor, akun online Anda akan meminta Anda untuk memasukkan tingkat identifikasi tambahan untuk mengakses akun Anda seperti kode yang dikirim melalui SMS ke telepon atau email cadangan Anda. Ini berarti bahwa meskipun peretas mendapatkan email dan kata sandi Anda, mereka tidak dapat masuk ke akun Anda tanpa faktor verifikasi identitas kedua.

3. Periksa Pembaruan dari Perusahaan

Jika data Anda terlibat dalam pelanggaran data besar, perusahaan kemungkinan akan memposting pembaruan dan pengungkapan berkelanjutan tentang pelanggan mana yang terpengaruh. Misalnya, setelah pelanggaran data Facebook baru-baru ini, perusahaan secara otomatis mengeluarkan pengguna yang akunnya terpengaruh dan mengirimi mereka pesan melalui platform tentang apa yang telah terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tetap lakukan pengecekan akun secara berkala dan ikuti instruksi resmi yang Anda terima.

4. Perhatikan Akun Anda dan Periksa Laporan Kredit Anda

Baca laporan kartu kredit Anda dan perhatikan transaksi yang mencurigakan jika Anda mengalami pelanggaran data penting. Berikan perhatian ekstra pada aktivitas akun Anda, termasuk akun Anda di perusahaan yang mengalami pelanggaran, rekening bank Anda, dan akun keuangan lainnya. 

Baca juga: Apa Itu Cloud Security

5. Bekukan Kartu Kredit Anda

data pribadi bocor kartu kredit

Foto: Freepik.com

Langkah lain yang dapat Anda ambil — baik Anda terpengaruh oleh pelanggaran data atau tidak — adalah membekukan kartu  kredit Anda. Anda dapat melakukannya dengan menghubungi penyedia layanan dan meminta agar kartu kredit Anda dibekukan. Pembekuan ini dimaksudkan untuk mencegah akun kredit baru dibuka atas nama Anda. Bahkan, jika pencuri identitas memiliki akses ke semua data pribadi Anda, mereka tidak dapat membuka akun baru atas nama Anda jika kartu kredit Anda dibekukan. Anda dapat membatalkan pembekuan kartu kredit Anda kapan saja jika masalah sebelumnya telah selesai.

6. Hindari Mengakses Link Apapun

Hal yang juga tidak kalah penting adalah jangan meng-klik link asing yang dikirimkan ke Anda secara sembarangan karena ditakutkan adanya phising (upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan). Kemudian, jangan share kode OTP yang Anda dapatkan kepada siapapun. 

Saat Anda mendapatkan info bahwa telah terjadi kebocoran data, Anda diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik. Sebab, banyak kasus kebocoran data didukung oleh pengguna yang tidak paham alur menyelesaikannya serta panik, sehingga mereka dengan sembarangan mengakses link-link yang salah. 

Baca juga: Perbedaan Virtual Private Server (VPS) dan Virtual Data Center (VDC)

Pelanggaran data dapat mengkhawatirkan, dan dalam skenario terburuk, dapat menyebabkan pencurian identitas dan komplikasi keuangan. Tetapi, jika Anda tahu apa yang diharapkan dan Anda mengambil beberapa langkah sederhana untuk menahan kerusakan dan menjaga keuangan pribadi, nilai kredit, dan identitas Anda, maka sisa datanya akan aman dari penjahat, bahkan bisa ditangani. 

Tentang OpenCloud

Berbicara tentang data bocor, OpenCloud dapat menjamin data perusahaan Anda tersimpan dengan aman di cloud kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di sini

Sumber:

Foto utama: Freepik.com