Bagi Anda yang berkutat di dunia digital mungkin sudah tidak asing dengan istilah webhook dan API. Jika Anda termasuk pengguna sistem dalam aplikasi tapi belum memahami fungsi dan perbedaan webhook dan API, ini saatnya Anda luangkan waktu untuk menyimak informasi penting berikut.
Saat Anda membangun aplikasi digital yang canggih menggunakan berbagai solusi perangkat lunak, Anda membutuhkan cara langsung untuk berbagi data. Webhook dan API adalah dua cara utama pengembang mengintegrasikan sistem dan menghindari silo konten/data (metode pengelompokan konten terkait). Namun, masing-masing sistem ini memiliki tujuan khusus.
Apa Itu Webhook?
Foto: Freepik.com
Webhook adalah cara untuk memberi tahu sistem lain bahwa Anda menginginkan pembaruan setiap kali data tertentu berubah. Webhook adalah instruksi yang telah ditentukan sebelumnya, jadi pemrogram tidak perlu secara teratur membuat permintaan ke sistem eksternal untuk data. Sebagai gantinya, webhook disiapkan sekali dan sistem lainnya mengirimkan data setiap kali diberikan kode tertentu.
Webhook memungkinkan aplikasi untuk berbicara langsung satu sama lain. Komunikasi yang terjadi saat menggunakan sarana tersebut berbasis event. Artinya, transfer informasi baru terjadi saat ada input atau tindakan yang kemudian memicu tindakan lain.
Secara teknis, webhook adalah sebuah panggilan balik atau callback HTTP yaitu metode HTTP untuk mengirimkan data. Umumnya, data yang dikirimkan menggunakan format JSON atau XML.
Baca juga: Cloud Backup dan Cloud Sync, Mana Perlindungan Terbaik untuk Bisnis Anda?
Apa itu API?
Foto: Freepik.com
API merupakan singkatan dari Application Programming Interface. API adalah sebuah aplikasi kecil yang digunakan untuk mendapatkan akses ke fitur atau data tertentu dalam platform pengembangan apapun dari platform yang sudah ada. Dengan kata lain, API merupakan cara untuk meminta data dari sistem atau perangkat lunak lain secara terprogram.
API memberikan apa yang Anda inginkan. Contoh sederhananya, Anda dapat menganggap API sebagai pesan teks yang Anda kirimkan ke partner kerja Anda untuk mengetahui jadwal meeting dan mereka memberikan Anda jawabannya. Anda mengajukan pertanyaan, mereka memberikan jawaban.
API berisi fitur CRUD (create, read, update, and delete) sehingga untuk dapat melakukan fungsi CRUD pada API diperlukan data berupa request yang dikirimkan oleh user. Dari sini tergambar bahwa API digunakan oleh developer dan dipakai di aplikasi klien dan server.
Baca juga: 8 Kelebihan Mail Server Berbayar
Perbedaan Webhook dan API
Foto: Freepik.com
Untuk situasi di mana data lebih jarang berubah, webhook mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Sebab, terus-menerus melakukan panggilan API dan menerima respons yang sama secara berulang akan menyebabkan pemborosan bandwidth. Anda perlu membuat sistem eksternal untuk memberitahu perangkat lunak dengan lebih efisien.
Webhook dapat terus mengirim data yang diperbarui secara real time ke perangkat lunak Anda. Banyak aplikasi SaaS memiliki fungsionalitas webhook untuk fitur seperti email, pembaruan profil, dan pemberitahuan lainnya. Webhook digunakan untuk tugas-tugas kecil, terutama jika ingin menghemat sumber daya. Webhook juga digunakan untuk bekerja pada server side, contohnya yaitu untuk mengirim notifikasi.
Jika Anda tahu data akan sering berubah, tetapi Anda tidak memerlukan pembaruan real time, maka API mungkin merupakan opsi yang lebih baik. Pengembang memiliki kontrol lebih terhadap API daripada yang mereka lakukan dengan webhook. Mereka dapat meminta data spesifik yang mereka butuhkan, kapanpun mereka mau. Mereka juga dapat memanfaatkan fitur pagination API untuk memanipulasi muatan yang mereka terima dan mengoptimalkan bandwidth server.
Baca juga: Apakah Cloud Computing Cocok untuk Start-up?
API sangat tepat digunakan untuk perubahan data yang konstan. Misalnya, jika bisnis Anda secara teratur harus memperbarui data pengiriman dan pelacakan data, maka Anda akan membuat permintaan konstan. API digunakan untuk konversi data, contohnya yaitu mengirim ID dari database dalam format JSON.
API berbasis permintaan, sementara webhook berbasis peristiwa. Untuk alasan ini, ada kasus penggunaan khusus untuk keduanya, tergantung pada kapan dan bagaimana data dibuat. Namun, banyak sistem menggunakan API dan webhook secara bersamaan untuk tugas yang berbeda.
Tentang OpenCloud
OpenCloud adalah penyedia jasa layanan cloud hosting yang cocok untuk perusahaan Anda. Mengatur cloud dan migrasi adalah keandalan kami. Sapa kami di sini.
Sumber:
- https://craftersoftware.com/blog/2019/08/webhooks-vs-apis–whats-the-difference
- http://fflime.blogspot.com/2018/09/perbedaan-antara-api-dan-webhook.html
- https://www.kaskus.co.id/thread/5ec499cf337f9343602eac43/kegunaan-webhook-amp-api/
- https://qastack.id/webmasters/90496/what-s-the-difference-between-a-webhook-and-an-api
Foto utama: Freepik.com