Pernah mendengar istilah “big data” dan “data adalah emas”? Apa, sih, maksud istilah itu? Yuk, simak bersama!
Istilah “data adalah emas” pernah dilontarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani pada tahun 2018. “Data is new mine dan ini adalah tambang baru. Dulu, yang menjadi kaya adalah yang menguasai tambang emas, batubara, dan minyak. Maka, pada era digital ini, yang disebut sebagai tambang adalah tambang data,” jelas Sri seperti dilansir oleh Kompas.
Kemudian, pada tahun 2019, pernyataan ini semakin diperkuat oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2019. “Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari minyak.”
Mengapa data menjadi salah satu yang terpenting di era digital ini?
Data sangat penting karena siapapun yang menguasai data bisa melakukan apapun, bahkan mengendalikan pemilik data. Seorang pemilik data dapat mengetahui kondisi realita berdasarkan data yang ada, lalu kondisi realita ini akan menuntun untuk dapat melihat dari perspektif lebih jauh. Hal ini dilakukan untuk kemudian mencapai idealita (cita-cita), yang mana pemilik data dapat membandingkan sejauh apa realita dan idealita menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jika data sangat penting, bagaimana dengan big data?
Baca Juga: Apa itu Data Center?
Sesuai namanya, hakikat pengertian dari big data adalah sekumpulan data yang besar dan kompleks. Jadi, mengaksesnya tidak bisa menggunakan software tradisional.
Di dalam big data terdapat aset informasi yang ekstrem mulai dari volume, velocity, dan variety (3V) sehingga membutuhkan teknologi dan metode analisis tersendiri guna merealisasikan nilai yang terkandung di dalamnya secara efisien.
Tanpa mengabaikan pengertian hakikatnya, big data juga diartikan sebagai bentuk dari analisis data untuk membaca dan memahami data yang biasa disebut sebagai ‘big data analytics’. Aktivitas tersebut dilakukan sebagai upaya problem solving terhadap permasalahan yang ada, tergantung dari si pengakses data tersebut.
Perlu diakui, pemilik data terbesar di dunia saat ini adalah Google dan Facebook. Kedua raksasa teknologi ini memonopoli dan mengetahui apapun yang dilakukan pengguna. Dikabarkan bahwa Google telah mengetahui lebih dari 130 triliun laman web dan terus bertambah hingga kini.
Di era saat ini, akses big data sangatlah mudah. Internet, yang merupakan modal utama untuk mengakses data menjadi sangat penting saat ini. Dengan terhubung ke internet, mereka yang membutuhkan akses data dapat melakukannya dengan mudah dan cepat, bahkan real time. Semua data sudah tersedia, mulai dari bentuk teks, gambar, audio, video bahkan dengan kode-kode tertentu.
Sama hakikatnya dengan emas, mereka yang hanya memiliki tambang emas tanpa mengelolanya menggunakan alat dan metode yang tepat maka tidak akan berarti apa-apa. Big data juga demikian. Siapapun bisa mengakses data dengan mudah dan cepat. Namun, tanpa pengelolaan dengan metode yang tepat, data itu hanyalah sampah yang tidak bernilai.
Baca Juga: Apa itu Firewall dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Aset Informasi Ekstrem Big Data
Foto: freepik.com
Aset informasi ekstrem ini biasa disebut sebagai hukum big data, yang di antaranya adalah:
Volume (Ukuran)
Volume yang dimiliki big data sangat besar karena setiap pengguna internet dapat menghasilkan data setiap detik. Bahkan, dikatakan Facebook bisa menyimpan 500 terabytes data baru setiap harinya.
Velocity (Kecepatan)
Tak hanya memiliki volume besar, big data juga memiliki kecepatan akses yang luar biasa (real time). Pengguna game online dapat menciptakan dan mengakses data baru dengan kecepatan yang tinggi.
Variety (Jenis)
Big data menyimpan berbagai jenis data, mulai dari teks, gambar, audio, hingga video. Namun, mengakses video di beberapa waktu sangat bergantung pada kecepatan internet. Ada yang memerlukan waktu beberapa saat untuk diproses sampai pada akhirnya bisa diunduh secara sempurna.
Rupanya tak hanya volume, velocity, dan variety. Ada lagi value (nilai) dan veracity (kejujuran). Value merujuk kepada seberapa data yang ditemukan itu bernilai bagi pengakses datanya dan seberapa data tersebut dapat dipercaya (veracity).
Baca Juga: Cara Memilih Lokasi Data Center yang Strategis
Tentang OpenCloud
Berbagai data yang ada di big data disimpan dalam cloud server yang kemudian dapat diunduh menggunakan akses internet. OpenCloud sebagai jasa layanan SAP Cloud Hosting menyediakan kemudahan bagi Anda. Mau tahu apa saja fasilitas yang bisa Anda dapatkan? Cek di sini untuk mengetahui lebih banyak.
Sumber
- https://searchengineland.com/googles-search-indexes-hits-130-trillion-pages-documents-263378
- https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/02/201029426/sri-mulyani-sumber-kekayaan-bukan-lagi-tambang-emas-tapi-data
- http://www.teknologi-bigdata.com/2015/12/apa-itu-big-data-definisi-big-data-jenis-big-data-manfaat-big-data.html
- https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-big-data-sejarah-cara-kerja-dan-peluang-bisnis/
- https://www.dewaweb.com/blog/big-data