Sudah Siap Vaksin COVID-19? Kenali Perbedaannya!

Sudah Siap Vaksin COVID-19? Kenali Perbedaannya!

Setelah kasus pertama virus corona merebak di dunia, para ilmuwan segera bekerja mengembangkan vaksin COVID-19. Tentu saja ini merupakan tugas yang berat karena pengetahuan tentang virus ini masih terbatas. Sebelum didistribusikan penggunaannya untuk umum, vaksin ini harus melewati berbagai tahap uji klinis.

Tahapan pertama yang dilakukan adalah melakukan penelitian dasar dan studi praklinis pada hewan. Setelah berhasil melewati tahap tersebut, vaksin memasuki studi fase 1 untuk menguji keamanan penggunaannya. Setelah dianggap memenuhi kriteria, vaksin masuk ke uji coba fase 2 untuk memfokuskan efektivitasnya.

Selanjutnya uji coba fase 3 melibatkan puluhan ribu pasien untuk efektivitas dan keamanan vaksin. Jika vaksin dapat melewati tahapan tersebut, barulah vaksin dapat dikirim ke FDA untuk ditinjau dan dirilis. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada 4 vaksin COVID-19 yang akan kita gunakan.

Penasaran, kan, apa saja vaksin COVID-19 tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1.Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNtech

vaksin covid19 pfizerFoto: twenty20.com

Dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS Pfizer dan farmasi Jerman BioNTech, vaksin ini sudah disetujui FDA AS untuk penggunaan darurat. Metode yang digunakan vaksin ini adalah memanfaatkan mRNA, materi genetik penyebab COVID-19.

Saat disuntikkan ke dalam tubuh, sel akan menggunakan materi genetik tersebut untuk membentuk protein yang dapat dikenali imun. Identitas tersebut kemudian disimpan untuk melawan virus di masa mendatang. Untuk lebih mengenal vaksin ini, berikut adalah informasi penting lainnya:

  1. Memiliki efektivitas hingga 95%.
  2. Diberikan dalam 2 dosis selang waktu 3 minggu.
  3. Kelompok usia yang diizinkan lebih dari 16 tahun.
  4. Vaksin harus disimpan di suhu sekitar -70C di dalam boks khusus yang dikemas dalam es kering dan dipasangi pelacak GPS.
  5. Menurut laporan yang ada, vaksin ini memiliki efek samping seperti nyeri di bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, menggigil, nyeri sendi, dan demam.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Sistem Imun Tubuh agar Jauh dari Virus

2. Vaksin Moderna

vaksin covid19 modernaFoto: twenty20.com

Diproduksi oleh ModernaTX, Inc., cara kerja vaksin ini sebenarnya sama dengan vaksin Pfizer yang memanfaatkan mRNA dalam memerangi virus. Faktor yang membedakan hanyalah tingkat efektivitas dan suhu penyimpanannya. Berikut adalah beberapa informasi penting lainnya terkait vaksin Moderna:

  • Memiliki efektivitas sebesar 94,5%.
  • Mengandung 100 mikrogram vaksin dalam 1 dosis. 
  • Diberikan dalam 2 dosis selang waktu 4 minggu.
  • Kelompok usia yang diizinkan lebih dari 18 tahun.
  • Lebih mudah disimpan dibandingkan Pfizer karena tetap stabil di suhu -20C hingga 6 bulan.

3. Vaksin AstraZeneca

vaksin covid19 astrazenecaFoto: ft.com

Dikembangkan oleh Universitas Oxford, vaksin ini memanfaatkan virus flu biasa pada simpanse (adenovirus) yang sudah dimodifikasi agar tidak tumbuh pada manusia, yang dikenal sebagai vektor.

Vektor inilah yang nantinya mengirimkan kode untuk memproduksi antigen dalam jumlah besar sehingga bisa memicu respon dari imun. Selain untuk vaksin COVID-19, metode ini juga digunakan untuk vaksin Ebola loh.

Vaksin ini juga dikatakan lebih tangguh daripada Pfizer dan Moderna, sebab DNA yang terkandung tidak serapuh RNA. Protein adenovirus juga membantu melindungi materi genetik yang ada di dalamnya. Berikut adalah informasi penting terkait vaksin AstraZeneca:

  • Efektivitas mencapai 90%.
  • Diberikan dalam 2 dosis dengan jangka waktu 4 minggu.
  • Penyimpanan pada suhu 38-46F (2-8C) dapat bertahan sampai 6 bulan.
  • Vaksin yang paling mudah didistribusikan karena tidak perlu penyimpanan dengan suhu yang sangat dingin.

Baca juga: 5 Perubahan Gaya Hidup Akibat Pandemi

4. Vaksin Sinovac

vaksin covid19 sinovac

Foto: wbur.org

Berbeda dari vaksin lainnya, vaksin Sinovac menggunakan virus corona yang sudah mati atau dikenal dengan metode inactivated virus. Virus yang sudah mati nantinya dimasukkan sebagai salah satu bahan baku vaksin.

Sistem kekebalan tubuh kita akan merespon dan mengenali virus tersebut. Walaupun merupakan metode tradisional, nyatanya metode ini telah berhasil digunakan di banyak vaksin seperti vaksin rabies. Karena virus ini terbilang cukup lemah untuk memicu infeksi baru, vaksin ini memerlukan beberapa kali suntikan untuk memberi kekebalan jangka panjang.

Berikut informasi penting lainnya terkait vaksin Sinovac:

  • Efektivitas mencapai 65,3%, jumlah ini termasuk lebih tinggi dari standar minimal yang ditetapkan WHO yaitu 50%.
  • Pemberian dalam 2 dosis dengan jangka 2 minggu.
  • Suhu penyimpanan vaksin ini berada di 2-8C dan tetap stabil hingga 3 tahun.
  • Rentang usia yang diizinkan 18-59 tahun.
  • Negara-negara yang menggunakan vaksin ini yaitu Brasil, Turki, Tiongkok, dan Serbia.

Beberapa vaksin mungkin memberi efektivitas lebih, sementara yang lainnya tidak. Ini merupakan hal yang wajar karena imun tubuh setiap orang berbeda-beda.

Jadi, pastikan Anda menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan untuk booster imun tubuh. Lalu, tetap ikuti anjuran pemerintah, ya, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Semoga pembahasan tadi bermanfaat untuk Anda dan menambah pengetahuan tentang vaksin COVID-19. Jangan lupa ikuti terus pembahasan menarik lainnya di Blog Opencloud!

Keep healthy and stay safe!

Sumber:

  1. https://www.bbc.com/news/health-51665497
  2. https://www.nytimes.com/interactive/2020/health/oxford-astrazeneca-covid-19-vaccine.html
  3. https://www.nytimes.com/interactive/2020/health/sinovac-covid-19-vaccine.html
  4. https://www.gavi.org/vaccineswork/there-are-four-types-covid-19-vaccines-heres-how-they-work
  5. https://wellcome.org/news/what-different-types-covid-19-vaccine-are-there

Foto utama: twenty20.com