Setiap agama memiliki simbol yang menandakan ciri khasnya masing-masing saat merayakan hari besarnya. Umat Kristiani, misalnya, setiap tahun memasang pohon Natal sebagai simbol yang identik dengan Hari Natal. Sebenarnya, bagaimana sejarah pohon Natal?
Umat Kristiani di seluruh dunia setiap tanggal 25 Desember merayakan Hari Natal untuk memperingati kelahiran Yesus. Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk menyambut perayaan Natal agar semakin semarak. Salah satu yang lumrah dilakukan adalah memasang pohon Natal di rumah, kantor, dan tempat-tempat umum.
Namun, apakah Anda tahu bagaimana sejarah pohon Natal sehingga dijadikan sebagai simbol yang identik dengan perayaan Hari Natal?
Pohon Natal ternyata berhubungan dengan budaya yang dimulai dari Jerman. Pada abad ke-16, orang Jerman mulai memasang pohon Natal yang berasal dari pohon cemara maupun mengadaptasi bentuk dari pohon cemara. Ketika penduduk Jerman pergi dan menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, di Hari Natal, rumah mereka pun tak lupa dipasangi pohon cemara.
Pohon Natal dijadikan sebagai simbol agar kehidupan rohani selalu tumbuh dan berkembang menjadi saksi yang indah bagi orang lain. Pohon cemara juga melambangkan kehidupan yang kekal karena pada umumnya di musim salju hampir seluruh pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara yang selalu hijau (evergreen).
Yuk, kita simak sejarah lain dari pohon cemara yang dijadikan sebagai simbol Hari Natal!
1. Pohon Cemara di Sejarah Eropa
Foto: Freepik.com
Mengutip dari laman Michigan State University, ternyata pohon cemara yang hijau sejak dulu sudah digunakan dalam perayaan festival musim dingin oleh bangsa Eropa, ribuan tahun sebelum kedatangan agama Kristen. Bangsa Eropa menggunakan ranting-ranting untuk menghiasi rumah mereka selama titik balik matahari musim dingin. Mereka juga menggunakan pohon cemara untuk mendekorasi rumah saat tahun baru karena pohon cemara menandakan kehidupan yang abadi dengan Tuhan.
2. Pohon Cemara dalam Adat Istiadat Pagan ke Agama Kristen
Foto: Freepik.com
Salah satu legenda yang dikisahkan oleh Dr. Dominiqiu Wilson dari University of Sydney merujuk pada seorang biarawan Benediction Inggris, yakni Boniface. Ia terkenal sebagai misionaris di Jerman pada abad ke-8. Dikisahkan bahwa Bonifarce bertemu dengan beberapa penduduk asli Jerman yang sedang melakukan pengorbanan di depan pohon ek besar yang disucikan kepada dewa. Kemudian, Boniface mengambil kapak dan menebang pohon itu untuk menghentikan berjalannya penyembahan terhadap berhala. Para penyembah menunggu Bonifarce tersambar petir, tetapi tidak terjadi. Setelah itu, para penyembah berhala menjadi bertaubat.
Banyak orang mengatakan bahwa pohon cemara tumbuh dari pohon ek yang tumbang dan bentuk segitiga lancip melambangkan kehidupan baru yang penuh keberkahan. Warna hijau melambangkan simbol kristus dan segitiga sebagai trinitas. Karena itu, pohon cemara dijadikan sebagai simbol kristus dan kehidupan baru.
3. Pohon Cemara di Era Modern
Foto: Freepik.com
Sekitar tahun 1800-an imigran Jerman membawa tradisi pohon Natal masuk ke Inggris. Namun, tradisi ini ternyata tidak sesuai dengan penduduk Inggris. Pada tahun 1846, Ratu Victoria dan suaminya yang berkebangsaan Jerman, Albert, bersama dengan anak-anaknya sedang berkumpul di sekitar pohon cemara dengan hiasan ornamen pada setiap cabangnya. Momen ini diabadikan oleh London Illustrated News.
Tradisi ini sama sekali tidak populer di Amerika, padahal orang Belanda dan Jerman sudah memperkenalkannya. Akhirnya, para pemimpin sipil Amerika, seniman, dan public figure lainnya memperkenalkan bahwa kebiasaan Natal sebaiknya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga. Hal ini bertujuan untuk mengganti kebiasaan yang dianggap kuno, misalnya pergi berlayar.
Butuh waktu lama menjadikan pohon cemara sebagai pohon Natal yang identik dengan kehidupan Amerika. Hingga suatu malam pada pertengahan 1850-an, Presiden Franklin Pierce menginstruksikan untuk memasang pohon Natal pertama di Gedung Putih.
Pohon cemara sebagai simbol Hari Natal ternyata memiliki sejarah dan filosofi tersendiri. Pohon Natal dilambangkan sebagai kehidupan baru yang penuh dengan keberkahan serta kehidupan yang panjang.
Wah… Menarik, ya, pembahasan kali ini! Simak artikel informatif lainnya di Blog OpenCloud.
Sumber:
- https://mancode.id/berita/kenapa-sih-pohon-cemara-identik-dengan-hari-natal/#:~:text=Bagi%20mereka%2C%20pohon%20cemara%20merupakan,rumah%20mereka%20saat%20musim%20dingin.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_Natal
- https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-011029866/mengapa-natal-identik-dengan-pohon-cemara-temukan-jawabannya-di-sini
- https://sains.kompas.com/read/2017/12/24/120800023/mengapa-perayaan-natal-identik-dengan-pohon-cemara-yang-dihias-?page=all
Foto utama: Pixabay.com