Waisak merupakan perayaan yang memperingati kelahiran dan pencerahan Buddha, menandai masuknya Buddha ke dalam Nirvana. Ini memiliki arti penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Ada serangkaian ritual unik yang memuncak pada hari sakral ini. Salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu para wisatawan dan jurnalis adalah pelepasan ribuan lampion.
Prosesi ini diawali dengan berkumpulnya para biksu di Candi Borobudur yang merupakan tempat utama untuk merayakan Waisak. Tidak hanya dicatat sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, Candi Borobudur juga merupakan candi terbesar di dunia.
Tentang Hari Waisak
Hari Waisak adalah peristiwa besar dalam kalender keagamaan bagi sebagian besar umat Buddha, yang merayakan kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha pada hari tersebut.
Para penganut menggunakannya sebagai kesempatan untuk memberi penghormatan kepada Yang Tercerahkan, menegaskan kembali pengabdian mereka pada prinsip-prinsip agama Buddha: tekad untuk menjalani kehidupan yang mulia, janji untuk mengembangkan pikiran mereka, praktik cinta, dan kebaikan serta upaya untuk perdamaian dan harmoni dengan kemanusiaan.
Baca Juga: 7 Tradisi Imlek di Berbagai Negara
Seperti halnya tradisi keagamaan lain, nama perayaan ini dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Meskipun dikenal sebagai Hari Waisak di Indonesia, perayaan ini lebih dikenal sebagai Hari “Vasak” di tempat lain.
Di beberapa daerah, dikenal sebagai “Visakah Puja” yang berarti “Hari Buddha”, ketika diterjemahkan dari bahasa Sansekerta. Waisak biasanya dirayakan pada bulan purnama pertama di bulan Mei, tetapi ini juga dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain karena perbedaan dalam cara penafsiran kalender lunar.
Perayaan Waisak dalam Berbagai Versi Tradisi
Nyatanya, di berbagai negara dirayakan secara bervariasi tergantung pada lokasi, karena masing-masing negara memiliki serangkaian tradisi. Biasanya, umat Buddha yang taat akan bertemu di kuil-kuil dan menghadiri upacara sebelum fajar, di mana mereka akan mengibarkan bendera ikonik Buddha dan menyanyikan lagu-lagu pujian.
Umat Buddha akan membawa persembahan bunga ke upacara karena bunga adalah simbol bahwa sesuatu yang begitu indah dapat layu dan mati dan pengingat bahwa semua kehidupan dapat mengalami kerusakan.
Baca Juga: Inilah Fakta Hari Batik yang Harus Anda Ketahui!
Beberapa umat Buddha mungkin memilih hanya makan makanan vegetarian selama hari suci tersebut. Ada juga yang akan melepaskan ratusan hewan kecil ke alam liar, seperti burung atau serangga dalam tindakan “pembebasan”; ini adalah tindakan simbolis yang dirancang untuk mengharapkan kebebasan bagi mereka yang berada dalam tahanan, di penjara atau disiksa di luar kehendak mereka.
Umat Buddha yang taat akan memberikan sumbangan amal kepada yang kurang beruntung dan akan berusaha membawa kebahagiaan bagi mereka yang paling membutuhkannya pada hari itu, seperti orang tua, orang cacat atau orang sakit.
Prosesi Pelepasan Lampion dan Maknanya
Borobudur adalah titik pertemuan sentral bagi ribuan umat Buddha Indonesia yang akan berkumpul untuk merayakan hari suci. Bukan hanya umat Buddha Indonesia saja yang berkumpul tetapi dari umat Buddha di berbagai negara pun ikut bergabung merayakannya.
Setiap tahun, salah satu dari banyaknya organisasi Buddha di Indonesia akan memimpin dalam perayaan ini dan mengorganisasikan 15.000 prosesi yang menandai hari istimewa dan mengakhiri perayaan.
Biasanya prosesi berakhir dengan berkumpulnya para biksu di Borobudur untuk bermeditasi dengan mengelilingi kuil dalam ritual yang disebut “Pradaksina”. Ritual ini merupakan bentuk penghormatan kepada kuil.
Baca Juga: OpenCloud, Managed Cloud Services Terbaik 2020
Selain itu, mereka juga akan melepaskan ribuan lentera ke langit malam. Bagi umat Buddha, api diartikan sebagai semangat dalam diri manusia dan mengharapkan petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Lampion yang dilepaskan ke udara merupakan simbol yang sakral untuk melepaskan hal-hal negatif di dalam diri. Biasanya setiap lampion yang diterbangkan berisikan doa dan harapan bagi setiap umat Buddha.
Itulah sekilas mengenai Hari Waisak dan Pelepasan Lampion. Selamat Hari Raya Waisak bagi kawan-kawan yang merayakan. Kami doakan semoga semua makhluk berbahagia dan selalu diberikan keselamatan. Salam!
(AN)