Dunia digemparkan dengan datangnya varian baru dari virus Covid-19 yang menyebar dengan begitu cepat. Setelah dilanda dengan virus Covid-19 varian delta, kini Indonesia kembali digemparkan dengan varian baru, yaitu omicron. Seberapa pesatkah pertumbuhan kasus omicron di Indonesia dan seperti apa gejalanya?
Update Kasus Omicron di Indonesia
Mengutip data dari CNN Indonesia, varian omicron sudah menyebar di 24 provinsi Indonesia dengan jumlah kasus per 21 Februari tercatat sebanyak 6.527 kasus. Data ini mengalami peningkatan setiap harinya. Sementara itu, varian delta memiliki kasus terbanyak di Indonesia dengan 8.459 kasus dan varian omicron memiliki total kasus sebanyak 6.527 kasus.
Badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) sejauh ini menetapkan lima varian yang masuk dalam kategori “Variant of Concern”, yaitu B117 (Alfa), B1351 (Beta), B1617.2 (Delta), B.1.1.529 (Omicron), dan P1 (Gamma). Sampai saat ini varian P1 (Gamma) masih belum teridentifikasi di Indonesia.
Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa setidaknya ada sekitar 35 pasien yang usai melakukan suntik vaksin dosis ketiga meninggal dunia akibat virus corona saat melonjaknya peningkatan kasus varian omicron. Hal ini ditemukan dengan menganalisis pada 1.871 pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit terhitung sejak 21 Januari-19 Februari 222. “Risiko kematian bagi non-lansia tanpa komorbid dan sudah pernah melakukan vaksin booster hanya sebesar o,49 persen. Sedangkan bagi lansia tanpa komorbid dan sudah mendapatkan vaksin booster itu sebesar 7,9 persen”.
Oleh karena itu, pastikan Anda segera mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga segera untuk memperkecil risiko gejala berat, ya.
Baca Juga: 4 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi oleh Penderita COVID-19
Gejala yang Timbul jika Terserang Covid-19 Varian Omicron
Mengutip dari Detik Health, gejala yang dirasakan ketika terkena virus Covid-19 varian omicron ternyata hampir mirip dengan varian delta. Sebenarnya tanda-tanda yang dirasakan akan sangat umum dan bisa dirasakan siapa saja. Meski begitu, gejala varian omicron lebih ringan jika dibandingkan dengan gejala varian lainnya. Tetapi bagi mereka yang tidak menerima vaksin kemungkinan akan mengakibatkan gejala yang lebih berat daripada yang sudah menerima vaksin. Beberapa gejala yang mungkin akan dirasakan ketika terkena varian omicron adalah:
1. Batuk
Foto: Freepik.com
Batuk merupakan tindakan refleks yang dilakukan oleh tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh, namun batuk akibat omicron cenderung berlangsung terus-menerus. Gejalanya hampir serupa dengan flu biasa, sehingga bagi Anda yang merasa bergejala dan baru melakukan kontak erat dengan orang yang positif virus, sebaiknya segera melakukan tes Covid-19 dan isolasi mandiri untuk mendapatkan penanganan serta mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
2. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan seperti halnya orang yang terinfeksi flu dan radang tenggorokan, bisa saja menjadi salah satu gejala infeksi virus omicron. Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, dr. Allison Arwady, mengatakan bahwa gejala awal yang paling banyak dirasakan yaitu sakit tenggorokan.
Baca Juga: Jangan Galau, Ini 6 Pertanyaan & Jawaban Seputar Vaksin COVID-19
3. Hidung Tersumbat
Foto: Freepik.com
Gejala berikutnya yang akan dirasakan ketika terinfeksi omicron adalah hidung tersumbat. Mungkin Anda akan menganggapnya flu biasa, namun Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat, dr. Erlina Burhan mengatakan, “Gejala yang dirasakan memang mirip dengan flu biasa, merasakan batuk, pilek, hidung tersumbat di hidung atau meler, lesu, lemah bahkan kadang bisa demam. Sama seperti flu biasa memang”.
4. Tubuh Lelah
Adanya infeksi virus Covid-19 varian omicron akan memengaruhi daya tahan tubuh, sehingga bagi yang terpapar akan merasakan kelelahan yang parah. Namun berbeda dengan gejala khas Covid-19 sebelumnya, varian ini tidak menyebabkan hilangnya kemampuan indra perasa dan penciuman (anosmia) pada pasien.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa “Varian omicron lebih cepat penularannya walau angka kematian lebih rendah daripada varian sebelumnya. Jika dilihat dari sisi peningkatan lebih besar 3-6 kali daripada varian delta. Namun peningkatan kasus omicron ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan pasien yang dirawat, karena banyak yang mengalami gejala ringan bahkan ada yang tanpa gejala”.
Baca Juga: Kenapa Saya Harus Vaksin COVID-19?
Bagi Anda yang sudah mulai merasakan gejala-gejala Covid-19, sebaiknya segera melakukan tes agar mendapatkan diagnosa yang pasti dan penanganan yang tepat. Tak lupa juga segera lakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran lebih banyak di sekitar Anda.
Foto Utama: Freepik.com
Sumber:
- https://www.halodoc.com/kesehatan/batuk#:~:text=Batuk%20adalah%20tindakan%20refleks%20yang,signifikan%20dalam%20waktu%20dua%20minggu
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220222104335-20-762302/covid-omicron-sudah-tersebar-di-24-provinsi-ri-total-6257-kasus
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5948694/4-tanda-tanda-omicron-pada-remaja-jangan-diabaikan