Kaleidoskop 2021, Ini 6 Peristiwa yang Paling Menggemparkan

Kaleidoskop 2021, Ini 6 Peristiwa yang Paling Menggemparkan

Tak terasa ternyata tahun 2021 akan berakhir sebentar lagi. Banyak sekali peristiwa bahagia maupun duka yang terjadi di Indonesia. Yuk, simak kejadian apa saja yang sudah kita lewati selama tahun ini lewat kaleidoskop 2021 berikut!

1. Runtutan Bencana Alam pada Januari

Foto: viva.co.id

Bisa dibilang, masyarakat Indonesia banyak meneteskan air mata di tahun ini. Wabah virus corona belum usai, awal tahun sudah disambut dengan bencana alam berupa banjir di Kalimantan Selatan. Banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi ini mengakibatkan air sungai meluap sejak 3 Januari 2021. BNPB mencatat sebanyak 112.709 warga mengungsi dan 27.111 rumah terendam banjir.

Masih pada bulan yang sama, tepatnya tanggal 15 Januari 2021, gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo melanda pesisir barat Pulau Sulawesi. Ini karena aktivitas Sesar Naik Mamuju. Dari hasil analisis, sumber gempa ini memiliki mekanisme sesar naik dengan laju geser 2 milimeter per tahun. Data dari BNPB menyebutkan bahwa terdapat korban 90 orang meninggal dunia, 12 orang mengalami luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang mengalami luka ringan.

Musibah tak berhenti di situ. Pada 16 Januari 2021, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado disebabkan oleh hal yang sama. Bencana alam tersebut menelan korban jiwa sebanyak lima orang meninggal dunia, satu di antaranya dalam pencarian, dan 500 orang mengungsi.

Bahkan, pada 17 Januari 2021, tiga gunung api di Indonesia mengalami erupsi dalam sehari. Peristiwa ini tercatat dalam Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Tiga gunung yang meletus yaitu Gunung Merapi, Gunung Semeru, dan Gunung Sinabung dilaporkan erupsi pukul 00.00-06.00 WIB.

Tanggal 18 Januari 2021, lagi-lagi banjir melanda. Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Tamiang meluas hingga 11 kecamatan dengan ketinggian hingga 150 sentimeter. Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyampaikan bahwa jumlah warga terdampak sebanyak 10.043 jiwa dengan peningkatan warga yang mengungsi mencapai 4.147 jiwa.

Setelah itu, gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis 21 Januari 2021, tepatnya pukul 19.23 WIB. Namun, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Setelah kejadian itu, gempa susulan sempat terjadi pada pukul 22.40 dengan kekuatan magnitudo 4,7.

2. Indonesia Menjadi Negara dengan Kasus Covid Tertinggi Ke-4 di Asia

Foto: kominfo.go.id

Mengutip Kompas.com, hingga Selasa 26 Januari 2021 kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 1.012.350 kasus, lebih banyak dari total seluruh kasus di negara-negara Asia Tenggara lainnya yang berjumlah 917.279 kasus. Sementara kasus aktif di Indonesia sebanyak 163.526 kasus. 

Lalu, bagaimana posisi Indonesia di Asia dengan jumlah kasus tersebut?

Indonesia menduduki posisi ke-4 dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia dengan angka 12.012.526 kasus, sedangkan kasus terbanyak berada di negara India dengan kasus virus corona sebanyak 10.677.710 kasus. Meskipun begitu, India telah melewati puncak pandemi dan menunjukkan penurunan tren infeksi sejak September 2020.

Baca juga: 5 Penemuan Teknologi Canggih untuk Difabel

3. Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari Turnamen All England 2021

Foto: kompas.com

Hendra Setiawan sebagai pemain ganda putra pada pertandingan All England 2021 diperintahkan untuk mundur dari pertandingan. Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, saat melakukan penerbangan dari Istanbul ke Birmingham, terdapat salah satu penumpang yang positif COVID-19. Sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang mengalami positif COVID-19 maka seluruh anggota tim harus melakukan isolasi selama 10 hari.

4. KRI Nanggala (402) Tenggelam

Foo: voi.id

KRI Nanggala merupakan salah satu kapal selam yang masih dioperasikan oleh TNI AL. Kapal selam ini merupakan kapal selam yang diproduksi oleh Jerman pada tahun 1979 sehingga ditaksir umurnya sudah 42 tahun. Sebelum KRI Nanggala tenggelam, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa Nanggala hilang kontak ketika kapal selam berada di Perairan Bali pada Rabu 21 April 2021. Terkonfirmasi, terdapat sebanyak 53 orang (awak kapal) di dalam kapal selam KRI Nanggala 402.

Baca juga: 6 Tips Olahraga di Masa Pandemi

5. Gerhana Bulan  “Super Flower Blood Moon Eclipse”

Foto: rancah.com

Fenomena alam yang terjadi belum tentu setahun sekali salah satunya adalah gerhana bulan total. Fenomena ini terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021. Gerhana bulan total ini hanya terjadi setiap 195 tahun. Beruntungnya peristiwa alam ini dapat disaksikan dari seluruh Indonesia dan hanya terjadi pada pukul 18.18 WIB, 19.18 WITA, dan 20.18 WIT.

Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Suaidi Ahadi menyampaikan bahwa puncak gerhana bisa disaksikan dari hampir seluruh wilayah di Indonesia kecuali sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

6. Menteri Pendidikan Desak Sekolah Tatap Muka

Foto: voaindonesia.com

Pemerintah kembali melakukan perpanjangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di wilayah Jawa dan Bali pada 24-30 Agustus 2021. Penurunan kasus membuat aturan dilonggarkan dan status level PPKM diturunkan. Salah satu kebijakan yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah membuka kembali sekolah tatap muka bagi wilayah yang masuk PPKM level 1-3. 

DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang mulai menggelar sekolah tatap muka pada Senin, 30 Agustus 2021. Hal ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mencakup persiapan sarana serta prasarana seperti sanitasi dan kebersihan, alat ukur suhu tubuh, akses ke fasilitas kesehatan, penerapan area wajib masker, serta pembentukan satgas COVID-19 untuk melakukan pengawasan. 

Meski menuai pro dan kontra, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tetap mengeluarkan kebijakan sekolah tatap muka yang sesuai dengan pernyataannya: “Setiap rapat dengan kementerian lain, posisi kami sama. Ini sudah terlalu lama, kondisi psikologis anak-anak kita sudah terlalu kritis. Kita harus secepat mungkin membuka sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat”.

Hal ini diungkapkan setelah hasil analisa dan evaluasi menunjukkan bahwa selama melakukan sekolah online (daring), banyak anak yang hanya bermain dan tidak serius belajar. Belum lagi ditambah dengan sistem pembelajaran yang hanya terfokus pada pemberian tugas sedangkan anak-anak masih sulit untuk belajar mandiri.

Baca juga: Persiapan Sekolah di Era New Normal

Sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru 2022. Mari kita panjatkan harapan dan doa agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga ulasan di atas dapat menjadi bahan intropeksi diri agar kita mampu mempersiapkan diri untuk tantangan di tahun depan, ya.

Jangan lupa, simak artikel menarik lainnya sepanjang tahun di Blog OpenCloud!

Sumber:

Foto utama: Freepik.com