Mengapa Batik Menjadi Ciri Khas Indonesia?

Mengapa Batik Menjadi Ciri Khas Indonesia?

Pernahkah Anda berpikir mengapa batik menjadi ciri khas Indonesia? Seperti diketahui, setiap tanggal 2 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan penetapan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO. Batik di Indonesia memiliki berbagai motif. Lalu, mengapa kain ini bisa menjadi ciri khas Indonesia? Simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Mengapa Pohon Cemara Identik dengan Hari Natal? Ini Sejarah Pohon Natal

Sejarah Batik

batik ciri khas indonesia
Foto: Unsplash.com

Secara etimologi, batik berasal dari bahasa Jawa, yakni amba yang berarti lebar dan titik yang artinya membuat titik. Kata bathikan juga dalam bahasa Jawa bisa memiliki arti “menggambar” atau “menulis.”

Ketika kata tersebut diserap ke dalam bahasa Melayu, bunyi “th-” dikurangi menjadi bunyi “t-” yang lebih dapat diucapkan oleh penutur non-Jawa.

Kata batik pertama kali tercatat dalam bahasa Inggris dalam Encyclopedia Britannica tahun 1880. Batik dikenal dengan istilah euyeuk dalam bahasa Sunda, sedangkan pembuat batik dalam bahasa Sunda disebut sebagai pangeyeuk.

Di Indonesia, kemunculan batik telah ada sejak abad ke-6 atau ke-7 masehi. Para arkeolog menyebut batik merupakan tradisi asli asal Indonesia yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Toraja, Flores, dan Halmahera. 

Awalnya, teknik pembuatan batik hanya menggunakan teknik batik tulis. Batik tulis ini dikenal sebagai batik asli turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia karena proses dan pengerjaannya masih sangat tradisional dan manual.

Kemudian, teknik tersebut berkembang dengan ditemukannya teknik batik cap yang membuat pengerjaan batik menjadi lebih cepat.

Teknik batik tulis dan batik cap diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia karena masih menggunakan lilin dalam proses pembuatannya. 

Mengapa Batik Menjadi Ciri Khas Indonesia?

batik ciri khas indonesia
Foto: Unsplash.com

Setelah mengetahui sejarahnya, dapat dipastikan bahwa batik merupakan salah satu produk budaya Indonesia. Dengan demikian, sudah sepantasnya jika batik menjadi ciri khas bangsa Indonesia karena telah diwariskan selama ratusan tahun dari generasi ke generasi.

Selain itu, batik juga memiliki nilai estetika yang tinggi dari segi motif. Batik pun sudah diakui secara internasional sebagai ciri khas Indonesia.

Tokoh dunia Nelson Mandela dalam satu kesempatan pernah mempopulerkan batik sebagai kekayaan Indonesia yang indah dan luhur. Batik juga memiliki makna filosofis yang begitu dalam.

Motif batik pada masyarakat Jawa Kuno memiliki makna simbolis dan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi masyarakat Jawa Kuno. Masyarakat Jawa Kuno menyadari bahwa melalui motif batik dapat diketahui stratifikasi sosial masyarakat.

Banyak pola batik Indonesia yang bersifat simbolis. Bayi digendong dalam gendongan batik yang dihias dengan simbol khusus agar keberuntungan bagi anak melimpah.

Di samping itu, ada beberapa desain batik tertentu diperuntukkan bagi pengantin atau digunakan oleh orang yang memiliki strata sosial tertentu. Pakaian batik memainkan peran sentral dalam ritual Jawa, seperti upacara pengecoran batik kerajaan ke gunung berapi.

Dalam upacara naloni mitoni Jawa, calon ibu dibalut kain batik tujuh lapis. Hal ini menyimbolkan adanya harapan tentang keberkahan dan kebaikan. Batik juga digunakan dalam upacara tedak siten, yakni upacara ketika bayi pertama kali menginjak tanah.

Baca Juga: Sejarah Panjat Pinang, Lomba yang Selalu Ada Saat 17-an!

Macam-Macam Motif Batik

batik ciri khas indonesia
Foto: Unsplash.com

Setiap daerah dengan tradisi membatik biasanya memiliki motif andalan mereka masing-masing. Terkadang, motif batik pun bisa memperlihatkan status sosial seseorang di dalam masyarakat. Nah, berikut ini adalah motif-motif batik yang bisa dan mungkin sering kita temui di Indonesia:

1. Kawung

Motif kawung berasal dari kota Yogyakarta dan hadir dalam berbagai gaya. Motifnya berbentuk bulatan-bulatan yang tersusun secara geometris menyerupai buah kawung.

Pola ini diduga juga merupakan representasi dari bunga teratai dengan empat kelopak mahkota yang mekar, mewakili kemurnian. Pola kawung yang tersusun secara geometris dipandang sebagai representasi otoritas dalam masyarakat Jawa.

2. Parang

Motif parang menggambarkan garis diagonal yang turun dari tinggi ke rendah dan memiliki kemiringan 45 derajat. Pola dasarnya adalah huruf S.

Arti motif parang dapat diartikan dalam dua hal. Beberapa berspekulasi tema ini berasal dari pola pedang yang dikenakan oleh para ksatria dan raja saat berperang.

Yang lain mengatakan Panembahan Senapati merancang pola itu sambil menyaksikan ombak Laut Selatan menabrak bebatuan pantai, dengan ombak laut yang melambangkan pusat energi alam, atau raja. Konstruksi miring motif parang juga merupakan tanda kekuatan, kebesaran, kewibawaan, dan kecepatan gerak.

3. Mega Mendung

Pola mega mendung telah menjadi simbol kota Cirebon. Masuknya para pedagang Cina merupakan asal dari lahirnya motif ini. Motifnya berbentuk seperti awan, mewakili nirwana dan gagasan transendental ketuhanan dalam budaya Cina.

Dalam varian lain, inspirasi motif ini datang dari seseorang yang melihat awan terpantul di genangan air saat cuaca mendung. Motif mega mendung harus memiliki tujuh gradasi warna.

Baca Juga: Sejarah Hari Olahraga Nasional di Indonesia

Demikian penjelasan mengenai alasan di balik penetapan batik sebagai ciri khas Indonesia beserta penjelasan mengenai sejarah dan motifnya. Semoga membantu menumbuhkan rasa cinta pada kebudayaan sendiri, ya!

Referensi:

  • https://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2020/10/02/hari-batik-nasional-batik-sebagai-identitas-bangsa/
  • https://brainly.co.id/tugas/503424
  • https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0