“Maju tak gentar membela yang benar”, begitulah semboyan yang dijunjung tinggi oleh para pahlawan demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang tidak mengenal usia — baik dari kaum pemuda maupun orang tua ini — tentu sangat terasa dampaknya sampai saat ini. Karena itu, peran para pahlawan yang gugur di usia muda pun tidak boleh dipandang sebelah mata.
Melalui sosok pahlawan, lahir simbol tentang perjuangan, pembela kebenaran, dan pengorbanan yang harus selalu dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pahlawan” memiliki arti sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam memperjuangkan kebenaran. Para pahlawan yang gugur di negeri inipun sebagian besar merupakan tokoh yang berjuang dalam melawan penjajah sebelum atau sesudah Indonesia merdeka.
Indonesia memiliki banyak sekali deretan nama pahlawan yang gugur dalam peperangan demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang jasa para pahlawan bagi negeri ini, setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Yuk, kita simak nama-nama pahlawan yang gugur di usia muda dalam memerdekakan negara Indonesia!
1. Raden Adjeng Kartini
Foto: voi.id
Raden Adjeng Kartini merupakan salah satu pahlawan yang gugur di usia muda dan seorang perempuan tangguh yang lahir dari putri bangsawan Jawa. RA Kartini merupakan anak kelima dari sebelas bersaudara. Beliau adalah anak dari Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosroningrat, tapi ibunya bukan istri utama. Siapa sangka, di balik sosok femininnya, Kartini memiliki jiwa yang tangguh. Ia pernah memimpin berbagai serangan bersama rakyat Lampung.
Selain itu, Kartini dikenal sebagai seorang wanita yang memperjuangkan hak dan emansipasi wanit. Bahkan, lewat tulisannya, pemikiran-pemikirannya sampai ke Belanda. Kartini sendiri wafat saat menginjak usia 25 tahun, tepatnya pada 17 September 1904, setelah berkali-kali melawan tentara Belanda.
Baca juga: 5 Fakta Sumpah Pemuda
2. Slamet Rijadi
Foto: goodnewsfromindonesia.id
Ignatius Slamet Rijadi lahir di Surakarta dari pasangan seorang tentara dan penjual buah. Ia sudah sejak muda meniti karirnya sebagai tentara. Namanya terkenal semenjak memiliki tanggung jawab di Resimen 26 Surakarta. Ia juga memiliki banyak prestasi seperti memimpin pasukan di Ambarawa dan Semarang dan kemudian bertugas juga di Maluku dalam merebut kembali Kota New Victoria.
Saat bertugas, ia mengalami insiden tertembak. Anggota lainnyapun dengan sigap melakukan pertolongan dengan memberikan morfin agar tetap bisa bertahan. Namun, sangat disayangkan beliau tidak tertolong. Akhirnya, Slamet Riyadi menjadi pahlawan yang gugur dalam medan perang pada usia 23 tahun dan dimakamkan di Ambon.
3. Soeprijadi
Foto: limapagi.id
Soeprijadi adalah seorang pahlawan yang lahir pada 13 April 1923. Saat muda, Soeprijadi sudah bergabung dalam organisasi PETA (Pembela Tanah Air) dan menjabat sebagai pemimpin pasukannya serta menjadi tokoh penting dalam peristiwa pemberontakan Blitar. Ini karena jabatannya sebagai shodanco atau komandan pleton.
Tugasnya sebagai pengawas para romusha (pekerja paksa). Namun, ia tidak tega melihat bangsanya merintih akibat perlakuan penjajah. Akhirnya, ia dan kawan-kawannya mendatangi Ir. Soekarno untuk merencanakan pemberontakan.
Pemberontakan dilakukan pada 14 Februari 1945 oleh PETA dan Soeprijadi kembali ditugaskan sebagai pemimpin. Namun, sayang, pemberontakan tersebut berakhir dengan kekalahan dan hilangnya Soeprijadi di usia 22 tahun. Sampai saat ini, nasibnya masih belum diketahui apakah masih hidup atau sudah gugur.
4. Halim Perdanakusuma
Foto: limapagi.id
Tak asing rasanya ketika kita mendengar nama Halim Perdanakusuma karena dijadikan sebagai nama salah satu bandara di Jakarta. Ternyata, di balik kegagahan nama pahlawan ini terdapat kisah heroik. Halim Perdanakusuma mengemban pendidikan sebagai navigator dan mempunyai andil besar untuk AURI. Ia ditugaskan sebagai pemimpin dalam pasukan penerjun di Kalimantan. Sangat disayangkan hidupnya harus berakhir dengan kecelakaan pesawat dan dinyatakan sebagai pahlawan yang gugur bersama Opsir Wahyudi saat berada di Malaysia pada usia 25 tahun.
Baca juga: 8 Fakta tentang Hari Pahlawan yang Jarang Diketahui
5. Pierre Tendean
Foto: tirto.id
Pierre Tendean adalah salah satu pahlawan yang gugur di usia muda, yaitu 26 tahun. Ia gugur akibat peristiwa G30SPKI karena atasannya yaitu AH Nasution menjadi target pasukan Cakrabirawa.
Jasadnya dibuang ke sumur tua bersama jasad keenam perwira lainnya yang juga gugur dalam peristiwa itu, di antaranya Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono, Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo.
6. Jenderal Soedirman
Foto: diarylounge.com
Jenderal Soedirman merupakan seorang Panglima Angkatan Perang RI yang lahir di Bodas, Purbalingga, pada 24 Januari 1916. Ia memiliki riwayat pendidikan yang baik yaitu pernah menempuh pendidikan di Taman Siswa dan melanjutkan ke HIK atau sekolah guru di Muhammadiyah di Solo.
Soedirman menjadi tokoh utama saat terjadinya agresi militer Belanda II, yakni ketika Yogyakarta berhasil dikuasai oleh Belanda sedangkan Bung Karno dan Bung Hatta sedang dijadikan tawanan. Ia pun melakukan perlawanan dengan menggunakan strategi perang gerilya. Namun, pahlawan ini gugur saat menginjak usia 34 tahun di Magelang dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Baca juga: 5 Tokoh Wanita Berpengaruh di Bidang Teknologi
Sedikit informasi tentang para pahlawan yang gugur di usia muda ini diharapkan dapat menambah wawasan Anda. Mari lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita masing-masing untuk membanggakan negara ini. Selamat Hari Pahlawan 2021!
Sumber:
- https://www.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/daan-mogot-hingga-ra-kartini-ini-10-pahlawan-gugur-pada-usia-muda
- https://sulsel.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/daan-mogot-hingga-ra-kartini-ini-10-pahlawan-gugur-pada-usia-muda-regional-sulsel
- https://www.genmuda.com/5-pahlawan-yang-wafat-di-usia-muda/
Foto utama: Freepik.com